Sabtu, 07 Juli 2018

cara berhenti dari riklona atau ritrovil

Cara Berhenti Dari Riklona Atau Ritrovil

https://jualpilldumolid.blogspot.com/

Obat Riklona adalah obat penenang golongan benzodiazepin. Indikasi penggunaan obat ini adalah untuk :

  1. Mengatasi kejang akibat sindrom miotonik klonik.
  2. Serangan panik.
  3. Paska trauma.
  4. Anti depresan.
  5. Sedatif.
  6. dll.
Penggunaan obat ini memerlukan resep dokter. Efek samping yang mungkin timbul adalah :
  1. Kegelisahan.
  2. Bingung.
  3. Disorientasi.
  4. Mulut kering.
  5. agresif.
  6. Kelemahan.
  7. Mengantuk.
  8. dll.
Penggunaan dalam dosis lama dan besar bisa menyebabkan ketergantungan. Diperlukan tappering off (menurunkan dosis secara perlahan) untuk melepaskan diri dari obat ini. Dilarang menghentikan obat secara mendadak karena kemungkinan timbulnya efek samping seperti disorientasi, kebingungan dll. Konsultasikan kondisi Anda dengan dokter atau psikiater. Penurunan dosis diserta mengganti jenis obat atau melakukan terapi lain seperti grup terapi, terapi prilaku, kognitif terapi dll untuk mengurangi kondisi keluhan Anda dan melepaskan diri dari bantuan obat.

 

Pengertian Alprazolam Anda Perlu Tau..?

Pengertian Alprazolam Anda Perlu Tau..?

https://jualpilldumolid.blogspot.com/ 
Alprazolam adalah obat golongan benzodiazepine, yang biasanya digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan dan serangan panik. Obat ini dapat membuat penggunanya merasa lebih tenang dan tidak terlalu tegang.
Alprazolam bekerja di dalam otak dan saraf untuk menghasilkan efek menenangkan dengan meningkatkan aktivitas zat kimia alami dalam tubuh yang disebut asam gamma-aminobutirat (GABA).
Merek dagang: Alprazolam OGB Mersi, Frixitas, Xanax / Xanax XR, Zyprax, Atarax, Opizolam, Zolastin

Tentang Alprazolam

Golongan Benzodiazepine
Kategori Obat resep
Manfaat Mengatasi kecemasan, serangan panik, dan kecemasan yang berkaitan dengan depresi
Dikonsumsi oleh Dewasa
Kategori kehamilan dan menyusui Kategori D: Ada bukti positif mengenai risiko terhadap janin manusia, tetapi besarnya manfaat yang diperoleh mungkin lebih besar dari risikonya, misalnya untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa.
Bentuk Tablet

Peringatan:

  • Berhati-hatilah dan beri tahu dokter jika Anda alergi dengan golongan obat benzodiazepine atau menderita jenis alergi lainnya.
  • Hindari mengemudi atau mengoperasikan alat berat ketika menjalani pengobatan dengan alprazolam. Obat ini berpotensi menyebabkan pusing dan kantuk. Orang-orang lanjut usia akan lebih sensitif dengan alprazolam. Mereka cenderung lebih mengantuk dan bisa mengalami gangguan keseimbangan.
  • Waspada bagi penderita penyakit paru obstruktif kronis (PPOK), gangguan ginjal, gangguan hati, apnea tidur, dan glaukoma.
  • Kemampuan mengingat Anda mungkin menurun sesaat setelah mengonsumsi obat ini. Untuk mengurangi dampaknya, pastikan Anda tidur secara cukup.
  • Hentikan konsumsi obat ini secara bertahap dengan mengurangi dosis secara perlahan-lahan. Menghentikan konsumsi obat ini secara mendadak dapat menimbulkan gejala putus obat, seperti mengeluarkan keringat dingin, tremor, kram otot, muntah, keringat dingin, kejang-kejang, atau berperilaku di luar kesadaran.
  • Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter.

Dosis Alprazolam

Alprazolam umumnya diberikan sebanyak 0,25-0,5 mg, 2-3 kali sehari. Dosis maksimum alprazolam adalah 4 mg per hari. Dosis akan ditingkatkan atau dikurangi secara bertahap sesuai dengan kondisi kesehatan, usia, dan respons pasien terhadap obat ini.

Mengonsumsi Alprazolam dengan Benar

Pastikan untuk membaca petunjuk pada kemasan obat dan mengikuti anjuran dokter dalam mengonsumsi alprazolam.
Usahakan untuk mengonsumsi alprazolam pada waktu yang sama setiap harinya untuk memaksimalkan efek obat. Jangan mengubah dosis alprazolam kecuali disarankan oleh dokter Anda.
Jika Anda lupa mengonsumsi alprazolam, disarankan untuk segera melakukannya jika jeda dengan jadwal konsumsi berikutnya tidak terlalu dekat. Jika sudah dekat, abaikan dan jangan menggandakan dosis.
Obat ini bisa menyebabkan gejala-gejala kecanduan. Jadi jika ingin menghentikan pemakaian alprazolam, ikuti anjuran dari dokter. Jangan menghentikan atau melanjutkan pengobatan dengan alprazolam kecuali disarankan oleh dokter. Dosis obat bisa dikurangi perlahan sebelum akhirnya dihentikan. Hal ini dilakukan untuk menghindari gejala putus obat atau menyebabkan penyakit kambuh.

Interaksi Obat

Berikut ini adalah beberapa risiko yang mungkin terjadi jika menggunakan alprazolam bersamaan dengan obat-obatan tertentu, di antaranya:
  • Meningkatkan konsentrasi alprazolam di dalam darah jika digunakan bersama dengan obat yang mengandung zat penghambat CYP3A4, misalnya nefazodone, fluvoxamine, cimetidine, fluozetine, propoxyphene, sertraline, diltiazem, dan antibiotik macrolide (erythromycin, clarithromycin, troleandomycin).
  • Dapat mempertinggi metabolisme obat (biotransformasi) jika digunakan bersama dengan obat yang mengandung zat penginduksi CYP34A, misalnya ritonavir.
  • Berpotensi mengakibatkan ketergantungan jika digunakan bersama dengan obat sedatif hipnotik (central nervous system depressant).
  • Meningkatkan risiko efek samping fatal (misalnya peningkatan konsentrasi obat di dalam darah) apabila digunakan bersama dengan obat yang mengandung zat penghambat CYP3A4 berdosis tinggi, misalnya ketoconazole dan itraconazole.
  • Dapat meningkatkan kadar obat digoxin dalam darah jika dikonsumsi bersamaan dengan obat tersebut.
  • Dapat meningkatkan konsentrasi steady-state plasma dari imipramine dan desipramine jika dionsumsi dengan obat-obatan tersebut.

Kenali Efek Samping  dan Bahaya Alprazolam

Dokter umumnya akan melakukan evaluasi terlebih dahulu sebelum meresepkan alprazolam. Segera temui dokter jika Anda mengalami efek samping seperti:
  • Peningkatan produksi air liur.
  • Perubahan gairah seksual.
  • Perubahan suasana hati.
  • Gangguan ingatan.
Perhatikan juga jika Anda mengalami efek samping yang tergolong jarang seperti penyakit kuning, muncul gejala alergi, kejang-kejang, kesulitan berbicara, kesulitan bernapas, halusinasi, atau gangguan keseimbangan. Segera temui dokter untuk mendapatkan penanganan.


 

Pengertian Dumolid anda perlu tahu..??

Pengertian Dumolid anda perlu tahu..??

https://jualpilldumolid.blogspot.com/ 

Dumolid adalah salah satu merek obat penenang yang mengandung nitrazepam. Obat ini hanya diberikan untuk mengatasi insomnia yang berat, sudah mengganggu kegiatan sehari-hari, serta mengakibatkan rasa tertekan pada penderitanya. Dumolid tidak boleh diberikan untuk jangka panjang karena mengakibatkan efek ketergantungan dan mengurangi efektivitasnya di kemudian hari, sehingga dosis obat harus terus ditingkatkan.
Kandungan nitrazepam pada Dumolid merupakan obat golongan benzodiazepine yang bekerja dengan cara memengaruhi zat kimia di otak, sehingga mengakibatkan kerja otak menurun. Seluruh obat golongan benzodiazepine merupakan obat yang bisa didapatkan hanya dengan resep dokter, sehingga bila seseorang memiliki dan mengonsumsi Dumolid tanpa resep dokter dapat dikategorikan sebagai penyalahgunaan obat.

Dumolid Obat Apa?

Bahan Aktif Nitrazepam
Golongan Benzodiazepine
Kategori Obat resep
Manfaat Membantu mengatasi insomnia berat
Dikonsumsi oleh Dewasa
Kategori kehamilan dan menyusui Kategori N: Belum dikategorikan. Hindari konsumsi Dumolid saat kehamilan, terutama trimester 1 dan 3, karena berpotensi menyebabkan bayi lahir dengan kondisi hipotermia, tonus otot yang lemah, gangguan irama jantung, gangguan pernapasan, serta ketergantungan obat.
Dumolid dapat diserap ke dalam ASI. Diskusikan dengan dokter mengenai risiko dan manfaat mengonsumsi Dumolid saat kehamilan atau menyusui.
Bentuk obat Tablet salut selaput

Peringatan:

  • Beri tahu dokter apabila Anda memiliki alergi terhadap nitrazepam atau obat-obatan benzodiazepine lainnya.
  • Hindari konsumsi Dumolid apabila memiliki penyakit dan kondisi tertentu, seperti sleep apnea, fobia, myasthenia gravis, sulit bernapas, dan porfiria.
  • Konsultasikan kepada dokter terlebih dahulu jika Anda memiliki gangguan kepribadian, depresi, kecanduan alkohol, epilepsi, serta penyakit liver, jantung, paru-paru, atau ginjal.
  • Informasikan kepada dokter mengenai obat, suplemen, maupun herba lain yang rutin atau sedang dikonsumsi.
  • Mengetahui penyebab insomnia, melakukan kebiasaan yang dapat meningkatkan kualitas tidur, dan melakukan cognitive behavioural therapy (CBT) merupakan penanganan utama insomnia.
  • Dumolid seringkali tidak direkomendasikan untuk mengatasi insomnia, karena hanya menutupi gejala, tetapi tidak mengatasi penyebab.
  • Dumolid digunakan hanya untuk insomnia berat dan yang sudah mengganggu aktivitas, di mana perbaikan kebiasan dan CBT tidak menolong.
  • Dumolid hanya direkomendasikan untuk jangka pendek, biasanya tidak lebih dari 4 minggu.
  • Karena dapat mengakibatkan rasa kantuk, hindari aktivitas yang memerlukan konsentrasi seperti menyetir saat mengonsumsi Dumolid, dan hati-hati pemberian pada lansia karena dapat meningkatkan risiko jatuh.
  • Dumolid tidak direkomendasikan untuk anak-anak berusia di bawah 12 tahun, kecuali atas saran dokter.

Dosis Dumolid

Dokter akan memberikan dosis sekecil mungkin yang masih memberikan efek. Perlu diingat, Dumolid memiliki efek toleransi, yaitu efektivitas Dumolid dapat berkurang bila dibandingkan dengan saat awal konsumsi, walaupun dengan dosis yang sama (tidak diturunkan). Selain itu, Dumolid dapat menimbulkan gejala putus obat walaupun digunakan jangka pendek sehingga penting untuk menurunkan dosis secara bertahap sebelum menghentikan Dumolid. Diskusikan kepada dokter mengenai efek toleransi dan gejala putus obat Dumolid.

Mengonsumsi Dumolid dengan Benar

  • Dumolid hanya boleh digunakan jika atas anjuran dan resep dari dokter.
  • Membeli sendiri Dumolid tanpa resep dari dokter, termasuk dalam penyalahgunaan obat.
  • Obat ini dikonsumsi sebelum waktu tidur di malam hari dan dapat dikonsumsi baik dalam keadaan perut kosong ataupun setelah makan.
  • Konsultasikan kembali kepada dokter bila Anda sudah mengonsumsi Dumolid lebih dari 2 minggu.
  • Simpan obat pada tempat yang sejuk dan kering dengan suhu antara 15-30 derajat Celcius. Jauhkan Dumolid dari sinar matahari secara langsung dan ruangan lembab, serta hindarkan dari jangkauan anak-anak.

Interaksi Dumolid dengan Obat Lain

Ketika Anda diresepkan Dumolid, beri tahu dokter apabila Anda kebetulan sedang menjalani terapi dengan obat-obatan lainnya agar terhindar dari efek interaksi obat yang tidak diinginkan.
Berikut ini adalah efek samping yang dapat terjadi apabila Dumolid dikonsumsi bersamaan dengan obat-obatan lain:
  • Rasa kantuk berlebihan, bila dikonsumsi dengan obat penenang lainnya, alpha-blocker seperti tamsulosin, antidepresan, antipsikotik, alkohol, obat anti nyeri, antihistamin, dan relaksan otot seperti baclofen dan tizanidine.
  • Menurunnya efek dari nitrazepam, bila dikonsumsi dengan kafein dan teofilin.
  • Mempengaruhi kadar obat epilepsy, seperti phenytoin atau barbiturate, dalam darah.
  • Mempercepat pembuangan zat nitrazepam keluar tubuh, bila dikonsumsi dengan rifampicin.
  • Memperlambat pembuangan zat nitrazepam keluar tubuh, bila dikonsumsi dengan cimetidine, kontrasepsi yang mengandung estrogen, ritonavir, isoniazid.
  • Mengganggu kerja obat levodopa.

Efek Samping Dumolid

Dumolid berpotensi menyebabkan efek samping, seperti mengantuk, pusing, gelisah, dan gangguan koordinasi. Pada penggunaan jangka panjang, yang biasanya dialami oleh orang yang menyalahgunakan obat ini, dapat mengakibatkan rasa cemas, anoreksia, insomnia, disertai dengan perubahan perilaku yang mempengaruhi hubungan sosial atau performa kerja.
Efek samping yang ditimbulkan dari Dumolid juga tergantung dari besarnya dosis yang diberikan. Mengingat efek toleransi yang dimiliki Dumolid, orang yang mengonsumsi Dumolid dalam jangka panjang rentan untuk mengalami gejala keracunan atau overdosis, seperti:
  • Rasa kelelahan.
  • Koma.
  • Linglung.
  • Hipotensi.
  • Melambatnya denyut jantung.
  • Sulit bernapas
  • Kematian.
Diskusikan kepada dokter jika Anda ingin menghentikan penggunaan Dumolid, karena obat ini memiliki efek putus obat jika dihentikan secara tiba-tiba, sekalipun hanya digunakan untuk jangka pendek. Efek putus obat tersebut berupa:
  • Sulit tidur.
  • Depresi.
  • Gelisah.
  • Cepat marah.
  • Berkeringat.
  • Diare.
  • Kejang.
Ikuti dosis Dumolid yang dianjurkan dokter untuk mendapatkan manfaat dari Dumolid dan terhindar dari efek samping, overdosis, dan gejala putus obat. Segera minta pertolongan dokter apabila Anda mengalami efek samping yang berat, efek putus obat seperti disebutkan di atas, atau mengalami reaksi alergi obat.

 

cara berhenti dari riklona atau ritrovil

Cara Berhenti Dari Riklona Atau Ritrovil Obat Riklona adalah obat penenang golongan benzodiazepin. Indikasi penggunaan obat ini adalah...